• memblokir

Analisis Pasar Mobil Golf Listrik Asia Tenggara

Pasar mobil golf listrik di Asia Tenggara mengalami pertumbuhan yang signifikan karena meningkatnya masalah lingkungan, urbanisasi, dan meningkatnya aktivitas pariwisata. Asia Tenggara, dengan destinasi wisata populer seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia, telah mengalami lonjakan permintaan mobil golf listrik, di berbagai sektor seperti resor, komunitas berpagar, dan lapangan golf.

Pada tahun 2024, pasar mobil golf Asia Tenggara diproyeksikan tumbuh sekitar 6-8% dari tahun ke tahun. Hal ini akan meningkatkan ukuran pasar menjadi sekitar $215–$270 juta. Pada tahun 2025, pasar ini diharapkan akan mempertahankan tingkat pertumbuhan yang sama sebesar 6-8%, mencapai nilai estimasi $230–$290 juta.

berita kereta golf tara

Penggerak Pasar

Peraturan Lingkungan: Pemerintah di kawasan ini memperketat peraturan emisi, mendorong penggunaan alternatif yang lebih bersih. Negara-negara seperti Singapura dan Thailand telah menerapkan kebijakan yang bertujuan mengurangi jejak karbon, menjadikan kendaraan listrik, termasuk kereta golf, lebih menarik.

Meningkatnya Urbanisasi dan Proyek Kota Cerdas: Urbanisasi di Asia Tenggara mendorong pertumbuhan komunitas berpagar dan inisiatif kota cerdas, di mana mobil golf listrik digunakan untuk transportasi jarak pendek. Negara-negara seperti Malaysia dan Vietnam mengintegrasikan kendaraan ini ke dalam perencanaan kota, sehingga menciptakan peluang untuk ekspansi di pasar ini.

Pertumbuhan Industri Pariwisata: Seiring terus berkembangnya pariwisata, khususnya di negara-negara seperti Thailand dan Indonesia, permintaan akan transportasi ramah lingkungan di area resor dan lapangan golf pun meningkat. Mobil golf elektrik menawarkan solusi berkelanjutan untuk mengangkut wisatawan dan staf di berbagai lokasi.

Peluang

Thailand merupakan salah satu pasar yang paling berkembang di Asia Tenggara untuk mobil golf, terutama karena industri pariwisata dan golfnya yang sedang berkembang pesat. Thailand saat ini memiliki sekitar 306 lapangan golf. Selain itu, terdapat banyak resor dan komunitas berpagar yang secara aktif menggunakan mobil golf.

Indonesia, khususnya Bali, telah mengalami peningkatan penggunaan mobil golf, terutama di bidang perhotelan dan pariwisata. Resor dan hotel menggunakan kendaraan ini untuk mengantar tamu di sekitar properti besar. Ada sekitar 165 lapangan golf di Indonesia.

Vietnam merupakan pemain baru di pasar mobil golf, dengan semakin banyaknya lapangan golf baru yang dikembangkan untuk melayani penduduk lokal dan wisatawan. Saat ini terdapat sekitar 102 lapangan golf di Vietnam. Ukuran pasarnya masih sederhana saat ini, tetapi diperkirakan akan berkembang pesat di tahun-tahun mendatang.

Singapura memiliki 33 lapangan golf, yang tergolong mewah dan melayani orang-orang dengan kekayaan bersih tinggi. Meskipun lahannya terbatas, Singapura memiliki kepemilikan mobil golf per kapita yang relatif tinggi, terutama di lingkungan yang terkendali seperti komunitas mewah dan tempat acara.

Malaysia memiliki budaya golf yang kuat dengan sekitar 234 lapangan golf dan juga menjadi pusat pembangunan perumahan mewah, yang banyak di antaranya menggunakan mobil golf untuk mobilitas di dalam masyarakat. Lapangan golf dan resor merupakan penggerak utama armada mobil golf, yang terus bertambah.

Jumlah lapangan golf di Filipina sekitar 127. Pasar mobil golf sebagian besar terkonsentrasi di lapangan golf dan resor kelas atas, terutama di tujuan wisata seperti Boracay dan Palawan.

Perluasan sektor pariwisata yang terus berlanjut, proyek kota pintar, dan tumbuhnya kesadaran lingkungan di kalangan bisnis dan pemerintah menghadirkan peluang signifikan bagi pertumbuhan pasar. Inovasi seperti kereta bertenaga surya dan model penyewaan yang disesuaikan dengan industri perhotelan dan acara semakin diminati. Selain itu, integrasi regional berdasarkan perjanjian seperti kebijakan lingkungan ASEAN dapat semakin mendorong adopsi kereta golf listrik di negara-negara anggota.


Waktu posting: 18-Sep-2024